JENIS-JENIS BATIK BERDASARKAN CARA PEMBUATANYA

Batik Tulis

Batik tulis merupakan batik dengan nilai seni yang paling tinggi. Kenapa begitu? Karena pada intinya tidak ada satupun batik tulis di dunia ini yang persis sama. Mungkin serupa, tapi tidak mungkin sama.

Ini disebabkan tingkat buatan tangan yang sangat tinggi. Batik ini 100% dibuat menggunakan canting. Bahkan bila ada motif berulang, maka motif ini digambar berulang-ulang menggunakan tangan. Sehingga memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk membuatnya dengan rapi.

Namun serapi-rapinya, pasti akan ada kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penggambaran. Kesalahan inilah yang dianggap berseni. Kesalahan ini tidak akan terjadi kedua kalinya pada pembuatan batik selanjutnya, setiap batik memiliki “cacat” yang berbeda.

Justru karena kesalahan inilah batik tulis dianggap nyeni. Karena setiap kesalahan itu eksklusif untuk setiap batik, memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk mencanting bolak balik, dan waktu yang tidak sebentar untuk membuatnya. Inilah ciri khas batik tulis, tidak sempurna namun bernilai tinggi.

Batik tulis sedang dibuat oleh ibu-ibu.

Pembuatan batik tulis bisa memakan waktu selama 2 minggu sampai 2 tahun lho! Harganya juga tidak main-main. Dipasaran yang termurah ditemui seharga 600.000 IDR, dan yang termahal bisa sampai ratusan juta.

Kalau memang anda butuh atau suka dengan batik yang eksklusif dan berkelas, saya sarankan anda beli batik tulis. Batik jenis terbaik di dunia.

Batik Cap

Pernahkan anda lihat cap yang digunakan untuk membuat batik? Udah atau belum silahkan anda lihat gambar dibawah ya. Cap inilah yang digunakan untuk membuat motif-motif batik yang banyak beredar di pasaran. Sangat tradisional, namun disisi lain sangat artistik.

Macam-macam cap untuk batik.

Pada abad 19, permintaan batik dipasaran meluap tajam. Produsen batik mencari-cari cara untuk memenuhi luapan permintaan tersebut sehingga bisa memproduksi batik dengan lebih cepat dengan jumlah banyak.

Sehingga terciptalah metode cap ini, dimana lempengan besi atau tembaga yang bermotif digunakan untuk membubuhkan malam atau lilin diatas permukaan kain Mori. Nah, lempengan ini akhirnya sampai sekarang disebut dengan cap, sehingga jadilah nama batik cap.

Batik yang sedang di cap.

Biasanya yang namanya batik cap itu motifnya berulang ulang, dan tidak rumit. Walaupun tidak rumit, batik cap masih dianggap batik yang kualitasnya sangat baik. Batik cap masih menggunakan malam dalam proses pembuatannya, sehingga masih dianggap sebagai batik yang authentik.

Harga batik cap pada umumnya juga tidak terlalu mahal, biasanya harganya dibawah 300.000 IDR. Batik cap merupakan bukti perkembangan budaya batik di Indonesia, karena metode ini tercipta atas meningkatnya peminat batik pada abad 19 silam.

Batik Cetak Sablon

Batik cetak ini kualitasnya dibawah batik cap. Perlu diketahui bahwa batik cetak berbeda dengan batik printing. Pada metode cetak sablon, sebenarnya yang mengerjakan batiknya tetap manusia. Bukan mesin.

Namun orang-orang suka bingung dan tertukar antara batik cetak sablon dan batik print. Sebenarnya batik cetak ini lebih mirip dengan batik cap. Karena prosesnya menggunakan cetakan besar bernama plangkan dan rakel. Yaitu alat yang biasa digunakan untuk sablon kaos. Namun proses pengerjaanya lebih mudah, dan tidak menggunakan malam.

Orang lagi nyetak sablon kain batik panjang.

Pembuatan batik dengan metode ini menghasilkan batik dengan sangat cepat. Namun karena lilin malam tidak lagi digunakan dan tingkat kerumitan yang rendah, batik ini memiliki nilai yang jauh dibawah batik cap dan batik tulis. Karena jauh lebih mudah membuatnya. Prosesnya juga biasa disebut sablon. 

Menghasilkan batik dengan singkat serta dengan harga yang sangat murah, inilah kenapa banyak sekali produsen jadi peminat batik cetak. Dalam sehari, bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan batik. Banyak juga pengrajin yang lebih fokus kepada batik cetak karena batik ini dapat meningkatkan omset berkali kali lipat.

Batik yang dicetak dengan cara disablon.

Kalau dilihat dari rapih atau tidaknya, justru metode ini menghasilkan batik yang sangat rapi detailnya. Namun karena tidak ada penggunaan malam serta tidak ada eksklusivitas pada batik ini, maka batik ini dianggap bermutu rendah.

Batik Print Mesin

Jenis batik yang akan dibahas sekarang adalah batik print. Lagi-lagi untuk meningkatkan efisiensi, batik pun diproduksi dengan mesin print tekstil. Pendapat masyarakat pun beragam mengenai inovasi ini.

Sebagian besar orang menganggap batik print tidaklah mewarisi tingkat kerajinan dari jenis-jenis batik sebelumnya, bahkan banyak yang menjuluki batik ini adalah batik imitasi.

Mesin batik print.

Ini disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah pola-pola dibuat dengan bantuan otomasi mesin. Ya, ternyata banyak batik yang beredar di pasaran memang sudah tidak ada campur tangan manusianya ketika dibuat, kecuali pencet-pencet tombol.

Lalu yang menjadi masalah utama adalah adanya produsen-produsen asing yang turun memproduksi batik dengan mesin printing.

Contoh yang banyak beredar di pasaran adalah kain batik printing dari negeri Tiongkok. Yang mana harganya sangat murah, namun secara langsung mengancam eksistensi batik Indonesia.

Mesin batik print yang banyak dikecam oleh pecinta batik Indonesia.

Batik print biasanya di banderol dengan harga dibawah 80.000 IDR kainnya saja. Apabila sudah jadi baju, mungkin bisa sampai 120.000 IDR. Memang sangat murah, dan banyak digemari oleh kalangan ekonomi kelas menengah kebawah. Ya masalahnya memang batik ini sangat terjangkau dan banyak ada dipasaran.

Batik Lukis

Batik tipe ini tidak dibuat menggunakan lilin atau malam. Sehingga canting juga tidak digunakan. Batik lukis ini dilukis menggunakan kuas. Seperti lukisan pada sebuah kanvas. Sehingga merupakan karya seni tersendiri.

Batik lukis juga merupakan karya seni yang indah.

Tapi jangan salah, nilai seni pada batik jenis ini juga sangat tinggi.Batik jenis ini dibuat dengan melukiskan motif diatas kain mori menggunakan kuas dan cat minyak. Seperti melukis  pada umumnya.

Nah batik jenis ini memang jarang ditemukan, meskipun begitu, harganya biasanya cukup mahal. Batik jenis ini dibanderol dengan harga 300.000 IDR yang lukisannya tidak banyak, hingga 1.000.000 IDR keatas untuk yang rumit dan berwarna-warni. Ya karena memang ini adalah karya seni.

Untuk membuat batik ini, si pelukis harus berkali-kali menyelupkan kuasnya pada cairan pewarna diatas kompor, ada juga yang langsung saja melukis diatas kain. Ciri-ciri batik ini adalah warnanya yang mencolok, serta serat-serat kuasnya yang kerap terlihat pada lukisan.

Kalau dilihat dari motifnya juga anda tidak akan keliru, karena motif yang dibuat itu tidak seperti batik pada umumnya. Lebih mirip lukisan. Batik ini tidak lekang oleh paham-paham batik pada umumnya, lebih bebas dan kontemporer.

Macam Jenis Motif Batik, Makna dan Daerah Asalnya

Beberapa motif disini pasti ada sudah pernah lihat, tapi tidak apa-apa. Akan saya bahas sekaligus dengan maknanya, agar anda lebih familiar ketika nanti bertemu dengan orang yang menggunakan batik dengan motif seperti ini. Sekaligus anda akan mengetahui makna dari batik yang anda pakai.

Secara garis besar ada 3 jenis motif batik. Motif klasik, pesisir dan kontemporer. Dimana ketiga jenis ini terbagi lagi berdasarkan daerah asalnya, maknanya dan gambarnya.

Batik Klasik

Batik tradisional memiliki makna yang filosofis yang berasal dari kepercayaan para pembuatnya, yaitu masyarakat Jawa. Batik seperti ini memiliki keindahan secara visual dan secara filosofi. Umumnya batik ini mengandung warna-warna gelap yang memancarkan wibawa dan keseriusan.  

Kumpulan motif klasik, umumnya didominasi warna cokelat.

Keindahan visual adalah rasa haru, rasa terpukau yang datang dari panca indera pengelihatan manusia. Yang mana datangnya dari harmoni perpaduan berbagai warna dan sususan berbagai bentuk.

Sedangkan keindahan filosofi adalah pemahaman akan pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui torehan-torehan pada sebuah karya. Yang membentuk suatu arti atau lambang sesuai dengan pemahaman dan harapan pembuatnya.

Daerah yang menghasilkan batik klasik adalah Solo, Yogyakarta, Sragen dan Semarang. Berikut adalah motif-motif yang berasal dari beberapa daerah tersebut.

Batik Sido Luhur

Sido dalam bahasa Jawa artinya “telah terlaksana” atau “jadi”. Sehingga arti kasarnya adalah menjadi luhur. Ini mencerminkan sebuah harapan bahwa pemakainya dapat mencapai kehidupan yang luhur, terhormat dan bermartabat. Serta selalu sehat secara jasmani dan Rohani

Batik Sido Luhur

Batik Sido Mukti

Motif batik ini sering digunakan pada acara pernikahan. Makna filosofis di dalamnya adalah kemakmuran, serta harapan agar seseorang dapat mencapai kebahagian lahir dan batin.

Batik Sido Mukti​

Batik Sido Mulyo

Kalau tadi Sido Luhur itu artinya menjadi pribadi yang luhur, maka Sido Mulyo adalah batik yang memberikan sebuah harapan agar seseorang mencapai kemuliaan. Karena artinya adalah menjadi mulia.

Namun dibalik itu, batik ini sebenarnya dimaksudkan agar seseorang mencapai harapan akan kemakmuran serta perlindungan. Batik ini juga kerap digunakan dalam banyak pernikahan, dengan harapan kelak keluarga baru ini akan menjadi keluarga yang sukses dan mendapatkan kemuliaan. Berat sekali maknanya Bung!

Batik Sido Mulyo

Batik Cuwiri

Batik ini kerap digunakan untuk memperingati usia bayi dalam kandungan yang sudah mencapai 7 bulan (Mitoni). Cuwiri itu artinya kecil-kecil. Filosofi di dalamnya adalah harapan agar sejak kecil seseorang sudah memiliki nilai-nilai kebaikan, sehingga dihormati oleh masyarakat.

Batik Cuwiri

Batik Kawung

Mungkin anda tidak tau apa itu buah Kawung. Kalau kolang-kaling tau? Inilah asal muasal batik ini menurut beberapa sumber. Ada juga yang berpendapat bahwa batik ini terinspirasi dari binatang Kwangwung atau yang biasa disebut dengan kumbang tanduk.

Batik Kawung

Makna batik ini adalah sebuah penggambaran hati yang bersih. Bahwa itikad dari hati yang bersih itu merupakan sebuah ketetapan hati yang tidak perlu diketahui oleh orang lain.

Makna yang berasal dari filosofi buah Kawung, yang memiliki buah berwarna putih bening didalamnya. Kalau mau tau lebih detail silahkan cek artikel kami tentang batik kawung.

Batik Tambal

Konon kisahnya, batik ini dapat memberikan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit. Filosofi batik ini adalah harapan agar seseorang yang sedang sakit segera sehat, dan kerusakan pada dirinya dapat segera diperbaiki.

Maknanya juga berarti seseorang yang selalu memperbaiki diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik lahir dan batin.

Batik Tambal

Batik Truntum

Batik ini juga merupakan sebuah batik yang kerap digunakan pada acara pernikahan. Namun batik ini tidak digunakan oleh mempelai, melainkan dipakai oleh orang tua kedua calon pengantin. Kenapa kira-kira?

Karena truntum sendiri artinya adalah menuntun. Sehingga diharapkan orang tua kedua calon pengantin dapat memberikan tuntunan yang baik kepada kedua mempelai dalam menjalani lembaran hidup baru keluarganya.

Batik Truntum

Batik Parang

Parang itu berasal dari kata pereng, yang berarti lereng. Saya sendiri selama ini mencoba mencari mana sih bentuk parangnya? Ternyata yang dimaksud bukan senjata parang. Pereng menggambarkan garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.

Batik ini memiliki pola seperti huruf S yang berkesinambungan. Motif ini terinspirasi dari karang yang kokoh diterpa ombak, melambangkan semangat yang tidak pernah padam. Motif ini juga melambangkan kekuasaan.

Batik Parang

Jaman dulu, motif batik Parang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Hanya para anggota kerajaan dan kerabat yang boleh memakainya. Besar dan kecilnya motif parang menandakan kedudukan sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan. Keren banget ya?

Kalau anda lihat, batik parang milik Sir Thomas Stamford Raffles itu bermotif Parang dengan ukuran besar-besar. Wah, berarti Mas Raffles sudah merupakan orang terpandang di lingkungan kerajaan Jawa saat itu.

Jenis batik Parang ada beberapa. Ada Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusumo dan lain-lain. Tergantung dari daerah asalnya.

Batik Grompol

Grompol dalam bahasa Jawa bisa bermaksud berkumpul atau menjadi satu. Seperti Gerombol. Filosofi dibalik motif batik ini adalah harapan orang tua terhadap anaknya, dimana semua hal yang baik dapat berkumpul. Seperti kebahagiaan, rejeki, kerukunan dan ketentraman.

Batik Grompol

Apabila digunakan pada sebuah pernikahan, maka batik Grompol ini melambangkan harapan agar keluarga yang baru terbentuk dapat selalu terus bersama dan bersatu. Selalu mengingat keluarga asal mereka kemanapun mereka pergi.

Batik Pesisir

Batik Pesisir berbeda dengan batik klasik. Batik jenis ini lebih bebas dari segi motif, tidak kaku. Dari segi warna, batik Pesisir lebih warna-warni dari batik klasik. Melambangkan kemandirian dan jiwa yang penuh dengan kebebasan. Hal ini disampaikan dalam bentuk motif dan warnanya.

Warna dan gambar yang ditorehkan pada batik pesisir lebih cerah, lebih mencolok, lebih berani dibanding batik klasik. Berikut adalah beberapa contoh batik pesisir.

Batik Lasem

Batik ini sering disebut-sebut sebagai batik encim. Memang di Lasem banyak sekali penduduk orang Tionghoa. Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tempat ini berbatasan dengan Laut Jawa Utara.

Batik Lasem

Lasem dikenal dengan sebutan “Tiongkok kecil” karena merupakan sebuah kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa.

Konon katanya, warna merah pada batik Lasem tidak dapat ditiru oleh pengrajin batik dari daerah lain. Karena disana menggunakan olahan kulit mengkudu yang dicampur dengan kayu untuk menghasilkan warna merahnya.

Dulu, batik Lasem hanya digunakan oleh wanita keturunan Tionghoa yang sudah berusia lanjut. Pengaruh bangsa Cina sangat kental terasa pada batik Lasem, dari warna merah, sampai gambar Naga, Phoenix dan huruf-huruf Cina. Sungguh indah sekali batik Lasem ini.

Batik Cirebon

Ciri khas batik dari Cirebon adalah motif Megamendung, atau bisa juga disebut awan-awanan. Motif Megamendung adalah hasil akulturasi budaya Tiongkok yang dikembangkan seniman batik Cirebon sesuai dengan selera masyarakat Cirebon yang mayoritas beragama Islam.

Batik Megamendung

Batik Cirebon mulai berkembang ketika pelabuhan Muara Jati menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berasal dari Tiongkok, Arab, Persia dan India. Pernikahan antara Sunan Gunung Jati dengan putri Ong Tien merupakan peristiwa yang mengawali akulturasi budaya Tiongkok dan budaya Jawa Keraton.

Dulu sekali, motif megamendung ini hanya digunakan oleh anggota Keraton saja. Sekarang sampai karyawan sampai anak sekolahpun boleh pakai.

Batik Belanda & Eropa

Para penjajah Belanda memiliki pengaruh yang kuat pada motif batik pesisir. Contohnya adalah motif batik Little Red Riding Hood yang mana motif ini menggambarkan cerita folklor dari Perancis, dan pada masa itu disukai oleh para penajajah Belanda. Batik ini populer pada tahun 1840 – 1940 di Indonesia.

Batik Red Riding Hood

Ternyata orang Eropa itu suka sekali lho dengan batik. Sir Thomas Stamford Raffles yang berasal dari Inggris tertarik sekali dengan budaya batik sampai-sampai ia mengirimkan banyak sekali kain batik ke Inggris untuk dibuat secara massal.

Namun istilah batik Belanda sendiri terlahir karena seorang wanita yang bernama Carolina Josephina Franqemont, seorang perempuan keturunan Indonesia dan Belanda. Desain khasnya yang disukai oleh masyarakat Eropa umumnya bermotif karangan bunga dan dongeng Eropa.

Batik Pekalongan

Merupakan batik yang sangat kaya akan warna. Pekalongan adalah kota batik di Indonesia, bahkan mereka memiliki museum batiknya sendiri. Banyak sekali pengrajin batik yang bermukim di kota Pekalongan, hingga ke pinggiran kota.

Bahkan, setiap kampung di Pekalongan memiliki ciri khasnya sendiri yang berbeda dengan kampung lain. Padahal sama-sama Pekalongan.

Batik Pekalongan ini merupakan salah satu jenis batik dengan kualitas terbaik. Desain batik Pekalongan terpengaruhi oleh beberapa kultur dan bangsa seiring dengan sejarah Indonesia, dari Tiongkok, Belanda dan Jepang. Hal ini membuat batik Pekalongan sangat istimewa dan selalu berkembang sesuai jaman.

Salah satu batik yang sangat indah berasal dari Pekalongan, yaitu batik Hokokai. Pada saat penjajahan Jepang lahirlah batik Hokokai, batik yang sangat indah gambar dan motifnya. Terdiri dari bunga-bunga dan kupu-kupu. Sedangkan kainnya apabila dibentangkan, akan terbagi menjadi dua, yaitu motif pagi dan sore.

Batik Hokokai

Batik ini mengikuti selera penjajah Jepang pada saat itu. Dimana para pengrajin dipaksa membuat batik sesuai selera orang Jepang tanpa dibayar. Karena banyaknya perampasan pada jaman itu, harga kain Mori untuk membuat batik menjadi sangat mahal.

Sehingga dibuatlah sistem pagi dan sore, yang mana dalam sehari seorang perempuan bisa menggunakan sehelai kain saja. Tidak perlu ganti-ganti. Karena bagian atas kain gambarnya lebih terang sehingga bisa digunakan pagi hari, dan saat kain dibalik, motifnya cenderung lebih gelap sehingga bisa digunakan malam hari. Sehingga lebih menghemat pengeluaran.

Batik Kontemporer

Batik jenis ini tidak lekang oleh motif-motif yang sudah ada. Disebut juga batik modern. Biasanya motif kontemporer dibuat oleh brand-brand batik anak muda. Sehingga sumber inspirasinya tidak melulu melihat dari masa lalu, atau yang sudah ada.

Inspirasi ini bahkan bisa datang dari budaya luar, atau kehidupan para pemuda jaman sekarang. Pemoeda.co.id sendiri memiliki batik tipe “Signature” yang dibuat untuk kegiatan-kegiatan casual.

Motif kontemporer Pemoeda.co.id yang pada saat ini belum memiliki nama (12 Juni 2017).

Motif kontemporer cenderung memiliki warna-warna yang berani, atau desain yang tidak seperti batik pada umumnya. Sehingga pada aplikasinya, batik jenis ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang non-formil. Malah bisa aneh jika digunakan untuk acara yang formal.

KONFLIK BATIK

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Selain sebagai warisan budaya, keindahan batik juga telah diakui dunia, beberapa tokoh dunia pernah menggunakan batik Indonesia dalam berbagai kesempatan seperti Nelson Mandela, Barack Obama dan Bill gates.

Bahkan, Nelson Mandela ketika disemayamkan menggunakan salah satu batik Indonesia kesayangannya.

Dulu Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka. Polemik pun muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini.

Tahun 2008 Pemerintah Indonesia tidak diam dengan klaim Malaysia tersebut. Pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.

Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.

Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

“Tahun 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan dunia. Presiden SBY kemudian menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional,” kata SBY lewat akun twitternya, Kamis (2/10).

Pengukuhan dari UNESCO serta pendeklarasian dari Presiden telah menghapus pengklaiman yang digencarkan oleh negara tetangga, Malaysia.

Setelah batik resmi dikukuhkan oleh UNESCO, Kementerian kebudayaan dan pariwisata berharap batik bisa diapresiasi oleh masyarakat Indonesia dengan memakai produk budaya sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.